Pengikut

Rabu, 10 Februari 2010

“Mr.Technology and Mrs. Education; tugas 1”


Pendidikan merupakan suatu dunia yang amat luas, dengan semakin luasnya dunia yang satu ini, kita juga tidak boleh tertinggal untuk mengaksesnya dan mendapatkan informasi berkaitan dengan pendidikan. Banyak kejadian – kejadian di dunia ini yang terus berjalan tanpa menunggu apakah manusia yang menjadi sumber dan sasaran dari pendidikan dapat menangkap semuanya. Karena itu teknologi adalah salah satu sarana atau media yang dapat digunakan . Saat ini teknologi dan media seperti koran maupun majalah menjadi tak terpisahkan dengan pendidikan.

Bagaimana teknologi dan media lainnya berperan dalam pendidikan?

Sebagai salah satu pelajar yang masih mengenyam pendidikan , saya tentunya mau tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi maupun media lain untuk menunjang pembelajaran dan materi yang diberikan. Mulai dari TK, SD , SMP , SMA terlebih lagi bangku perkuliahan sudah dijamah secara dalam oleh teknologi maupun media lainnya. Sekarang ini pembelajaran TK juga tak terlepas dari teknologi. Televisi merupakan salah satunya, anak – anak kecil belajar dari tontonan yang disuguhkan lewat televisi. Saat duduk di bangku sekolah dasar, salah satu tugas yang diberikan adalah membuat kliping, media yang utama adalah koran maupun majalah, dahulu internet belum merebak. Saat adik saya SD, mereka diberi tugas mengumpulkan kliping dari KOMPAS yang mempunyai halaman khusus anak, saya senang membantu karena rubrik tersebut amat menarik dan sarat pengetahuan, kata – katanya mudah dicerna dan berhubungan dengan keseharian anak. Di perpustakaan, ensiklopedia anak menjadi buku favorit. Pembelajaran saat SMP mulai berbeda, dunia internet mulai diselami . Dimulai dengan mengenal searchengine seperti google dan yahoo yang merupakan sumber utama mencari tugas, selain itu menyimak berita dari televisi dan koran – koran. Audio Visual juga banyak menghiasi pembelajaran kami. Lab bahasa yang dilengkapi dengan headset dan alat rekam serta televisi, memudahkan kami untuk melakukan praktek bahasa Inggris. Menonton film yang menjadi salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia juga dibantu oleh audio visual. Saat jenjang SMA internet menjadi sumber utama pencarian tugas, kami juga sering mencari bahan dari situs pendidikan nasional yaitu edukasi.net, friendster dan facebook amat booming dan menjadi bagian dari pembelajaran yaitu belajar bersosialisasi lewat dunia maya. Saat SMA audio visual yang digunakan lebih bervariasi, kami terbiasa berpresentasi di depan kelas dengan infocus atau OHP, masing – masing kelas dilengkapi dengan 1 buah komputer. Internetlah yang menjaring banyak sekali penggemar, siswa sibuk mencari berbagai informasi dari internet dan dari berbagi website, kami diajarkan cara membuat website pribadi yang sederhana maupun aplikasi – aplikasi lain dalam komputer. Website seperti searchengine telah sama popularitasnya bahkan tertandingi oleh situs jejaring sosial dan situs berita maupun video. Sekarang ini kemajuan dunia pendidikan beriringan dengan teknologi, laptop menjadi salah satu sarana penting pembelajaran. Hampir semua mahasiswa dibekali laptop untuk menyelesaikan tugas kuliah. Semua tugas harus diketik, kita juga harus berwawasan luas dan membuka mata pada semua kejadian yang terjadi di sekitar kita, karena dunia kuliah merupakan dunia pendidikan yang lebih dinamis lagi dibanding jenjang lainnya. Internet semakin dalam digunakan, blog dan email menjadi lebih penting lagi bukan hanya sekedar sarana refreshing tetapi juga menjadi sarana pembelajaran , lewat blog misalnya, kita tinggal mengunggah tugas yang diberikan.

Bagaimana kita menyikapi perkembangan teknologi yang pesat ini ?

Internet , televisi, radio, laptop adalah beberapa contoh teknologi yang dekat dengan pendidikan, media lain seperti koran dan majalah maupun jurnal yang ada juga ikut menunjang. Media dan teknologi tersebut sangat memudahkan kita , berbagai informasi dari dalam dan luar negeri, di belahan dunia manapun , dapat kita jangkau dari tempat duduk kita saat ini. Informasi hampir semuanya dapat kita temui dalam internet, namun memang hal ini tidak membuat internet menjadi baik seutuhnya, terkadang apa yang ada di internet belum dapat dipastikan kebenarannya 100%. Kita harus jeli melihat isinya karena ada beberapa sumber yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Santrock berpendapat bahwa pembelajaran lewat teknologi komputer menghasilkan pembelajaran yang lebih eksploratif dan interaktif dibanding jika hanya membaca buku atau mendengarkan paparan deskripsi dari guru. Di Indonesia sendiri sebenarnya teknologi seperti internet belum berkembang dengan baik dalam pendidikan, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan guru terhadap internet. Penggagasan e-learning dalam proses belajar mengajar sudah banyak didengung -dengungkan tetapi hal ini terhambat oleh kurangnya pengetahuan pendidik akan dunia maya. Munir mengatakan bahwa e-learning sekarang ini banyak menjadi perhatian berbagai bidang khususnya pendidikan, interaksi yang terbangun membuat peserta didik lebih mandiri dan dapat dilaksanakan dengan jarak jauh dan satuan waktu tertentu. CD pembelajaran juga telah banyak beredar di pasaran ini memang membantu anak - anak terutama mereka yang kesulitan memvisualisasikan suatu materi. Anak - anak sekarang memang cenderung kreatif dan menilai sesuatu dari sudut pandang bervariasi, karena semakin luasnya kesempatan untuk memperoleh informasi . Namun sebaik - baiknya teknologi dan media yang ada ,kita juga harus membangun jiwa dan mental jeli terhadap segala sesuatu, tidak hanya menelannya bulat – bulat tetapi menyaringnya dan mengambil setiap bagian penting untuk memajukan kesejahteraan manusia termasuk bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi . Bandung : Alfabeta .
Santrock, J.W . 2008 . Psikologi Pendidikan . Jakarta : Kencana

Medan , 11 Februari 2010
Holy Glora Saragie Sijabat

1 komentar:

  1. mengapa tidak di semua sekolah membuat yang namanya e-learning?
    apakah karena masih banyak sekolah yang belum mampu membuatnya??
    ataukah tidak ada sumbangan dari pemerintah untuk membuat hal tersebut?

    BalasHapus